Selasa, 06 Juli 2010

PETA GEOMORFOLOGI

Peta geomorfologi disusun berdasarkan hasil interpretasi inderaan jauh dan pengamatan/penelitian lapangan yang disajikan dalam bentuk gambar, mela lui proses kartografi. Keterangan peta ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

2.1 Penyiapan peta

Pada tahap penyusunan peta geomorfologi, semua unsur yang menjadi persyaratan dalam pembuatan peta harus dimasukkan dan disesuaikan dengan keter sediaan ruang pada lembar peta.

2.1.1 Sumber data

Sumber data yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan peta geomorfologi, di antaranya: peta rupabumi, foto udara, citra satelit dan lain -lain. Peta rupabumi yang digunakan mengacu pada sistem penomoran lembar peta Bakosurtanal.

2.1.2 Sistem referensi koordinat

Sistem referensi koordinat peta geomorfologi mengacu kepada sistem referensi geodetik nasional yang ditetapkan oleh Bakosurtenal, berdasarkan peraturan yang berlaku.

2.1.3 Ukuran lembar peta

Batas ukuran dan luas lembar peta ditentukan berdasarkan koordinat, untuk skala 1:250.000 adalah 1,5 x 1 derajat, 1:100.000 adalah 30 x 30 menit, 1:50.000 adalah 15 x 15 menit, sedangkan untuk skala 1:25.000 adalah 7,5 x 7,5 menit.

2.1.4 Pemerian geomorfologi

Unsur geomorfologi yang tercantum dalam peta geomorfologi meliputi satuan geomorfologi (bentukan asal dan bentukan lahan), morfologi, jenis batuan, proses geomorfologi, tanah/soil dan tutupan lahan.

2.2 Penyajian peta

Penyajian peta disusun menurut bagan tata letak sesuai Gb. 1. Perubahan tat a letak dapat dilakukan selama proses pengkartografian, dengan ketentuan peta geomorfologi

memuat:

peta geomorfologi

1) judul peta

2) nama dan nomor lembar peta

3) instansi penerbit/pimpinan instansi

4) peta geomorfologi

5) garis penampang geomorfologi (A-B-C)

6) peta lokasi daerah pemetaan

7) lokasi indek lembar peta

8) skala peta

9) cakupan foto udara/citra satelit

10) nama penyusun & tahun terbitan

11) daftar istilah toponimi

12) penampang geomorfologi

13) perian satuan geomorfologi

14) simbol

15) sumber data

16) nama penelaah/penyunting dll

Gb. 1. Contoh tata letak peta geomorfologi

2.3 Simbol

Simbol merupakan tanda yang dipergunakan untuk mengutarakan informasi geomorfologi pada peta, berupa huruf dan angka, warna, garis dan corak.

2.3.1 Huruf dan angka

Huruf dan angka digunakan untuk menunjukkan satuan geomorfologi. Huruf digunakan untuk menunjukkan bentukan asal dari satuan bentuk lahan. Angka digunakan untuk menunjukkan jenis bentuk lahan pada masing-masing bentukan asal (Tabel 1).

Contoh penamaan satuan peta:

V1.1 = V adalah bentukan asal gunungapi dan angka 1 adalah jenis bentuk lahan (kerucut gunungapi), sedangkan .1 adalah bentuk lahan rinci.

2.3.2 Warna

Warna digunakan untuk membedakan satuan bentukan asal (Tabel 1). Untuk masingmasing

bentuk lahan diberi simbol warna gradasi dari tua ke muda sesuai dengan warna dasar bentukan asal.

2.3.3 Garis

Garis digunakan untuk mengekspresikan elemen-elemen geomorfologi dan batas satuan

peta geomorfologi.

TABEL 1 SIMBOL HURUF DAN WARNA UNIT UTAMA GEOMORFOLOGI

UNIT UTAMA KODE/HURUF WARNA

Bentukan asal struktur S (Structure) ungu

Bentukan asal gunungapi V (Volcanic) merah

Bentukan asal denudasi D (Denudasi) coklat

Bentukan asal laut M (Marine) biru

Bentukan asal sungai/fluvial F (Fluvial) hijau

Bentukan asal angin A (Aeolian) kuning

Bentukan asal kars K (Karst) orange

Bentukan asal glasial G (Glacial) biru terang

3. UNSUR TAMBAHAN

3.1 Penelaahan peta (Scientific Editors)

Penelaahan naskah peta geomorfologi dilakukan oleh para ahli geomorfologi dan ahli kebumian lainnya

3.2 Pengemasan

Peta geomorfologi dilipat menurut kaidah yang berlaku untuk memudahkan pemakai melihat judul peta geomorfologi tersebut dan dimaasukkan ke dalam kantong yang disediakan. Peta geomorfologi dapat juga dikemas dalam bentuk format digital (CD room)

kriteria peta geo
ISTILAH-ISTILAH GEOMORFOLOGI

Peristilahan disusun dengan mempertimbangkan aspek yang sering dipergunakan dalam

peta dan mempunyai nama sangat khas yang disusun berdasarkan abjad.

Bentang alam (landscape)

panorama alam yang disusun oleh elemen-elemen geomorfologi dalam dimensi

yang lebih luas dari terain.

Bentuk lahan (landform)

komplek fisik permukaan ataupun dekat permukaan suatu daratan yang

dipengaruhi oleh kegiatan manusia.

Bentukan asal (morphologic origin)


terbentuknya bentang alam didasarkan atas genesa (mulajadi).

Denudasi (denudation)

proses pengupasan permukaan bumi dari penutupnya.

Elemen geomorfologi (geomorphologic element)

bagian terkecil dari bentuk lahan yang mempunyai kesamaan bentuk dan

genesanya.

Erosi (erosion)

serangkaian proses yang menyebabkan sejumlah material bumi atau batuan

terkikis, diangkut dan dipindahkan ke tempat lain di permukaan bumi.

Fluvial (fluvial)

aktifitas sungai yang menyebabkan terjadinya erosi, pengangkutan dan

pengendapan material di permukaan bumi.

Gaya endogen (endogenous force)

tenaga berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya pergerakan,

patahan, perlipatan dan vulkanisma di permukaan bumi.

Gaya eksogen (exogenous force)

tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan di

permukaan atau dekat permukaan bumi, seperti pelapukan, erosi, abrasi, denudasi.

Geomorfologi (geomorphology)


adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang

mempengaruhinya.

Hogbek (hogkback)

punggungan pebukitan atau pegunungan dengan puncak tajam dibentuk oleh

lapisan batuan yang keras dan lereng agak curam.

Kars (karst)

bentuk bentang alam yang terjadi akibat intensifnya proses pelarutan batu

gamping sehingga membentuk bentang alam yang khas.

Kuesta (cuesta)


bukit atau gunung yang mempunyai dua kemiringan lereng berbeda. Permukaan

lereng yang landai searah dengan bidang perlapisan sedangkan sisi lereng yang

curam memotong bidang perlapisan.

Marin (marine)

aktifitas air laut yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi, pengangkutan dan

pengendapan di lingkungan laut.

Mesa (mesa)

bukit atau gunung terisolir berbentuk meja, merupakan sisa denudasi dengan

lapisan batuan datar yang keras sebagai penutupnya.

Morfodinamis (morphodynamics)

bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya eksogen air,

angin, es dan gerakan tanah, misal: gumuk pasir, undak sungai , pematang pantai,

lahan kritis (badlands).

Morfoerasi (morphoerosion)


adalah ragam bentuk erosi yang dapat dipakai sebagai ukuran tingkat degradasi

bentuk lahan suatu wilayah.

Morfogenesa (morphogenesis)

bentuk bentang alam yang diklasifikasikan berdasarkan atas mulajadi (genetic)

dan perkembangan bentuk lahan serta proses yang terjadi padanya.

Morfologi (morphology)

ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi.

Morfokonservasi (morphoconservation)


pelestarian alam berdasarkan parameter bentuk lahan.

Morfokronologi (morphochronology)


hubungan aneka ragam bentuk lahan dan prosesnya.

Morfometri (morphometry)

aspek kuantitatif geomorfologi suatu daerah, misal: kecuraman lereng, ketinggian,

kekasaran terrain.

Morfografi (morphography)

aspek diskriptik geomorfologi suatu area, misal: dataran, pebukitan, pegunungan,

plato.

Morfostruktur aktif (active morphostructure)

bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya endogen yang

dinamis termasuk gunungapi, tektonik (lipatan dan sesar), misal: gunungapi,

punggungan antiklin dan gawir sesar.

Morfostruktur pasif ( passive morphostructure)

bentuk bentang alam yang diklasifikasikan atas dasar tipe batuan maupun struktur

batuan yang ada kaitannya dengan denudasi, misal: mesa, kuesta, hogbek, dan

kubah.

Pelapukan (weathering)


proses hancurnya batuan atau mineral permukaan bumi menjadi bagian yang lebih

kecil atau lunak karena proses fisika, kimiawi dan biologi.

Penampang geomorfologi (geomorphologic cross section)

adalah irisan tegak bentuk lahan yang mencerminkan hubungan konfigurasi

bentang alam.

Penutup lahan (land cover)

Segala sesuatu yang menutupi permukaan bumi, baik itu alamiah atau buatan.

Terain (terrain)

bentuk permukaan ataupun dekat permukaan bumi yang mempunyai ciri fisik

tertentu.