PETA GEOMORFOLOGI
Peta geomorfologi disusun berdasarkan hasil interpretasi inderaan jauh dan pengamatan/penelitian lapangan yang disajikan dalam bentuk gambar, mela lui proses kartografi. Keterangan peta ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
2.1 Penyiapan peta
Pada tahap penyusunan peta geomorfologi, semua unsur yang menjadi persyaratan dalam pembuatan peta harus dimasukkan dan disesuaikan dengan keter sediaan ruang pada lembar peta.
2.1.1 Sumber data
Sumber data yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan peta geomorfologi, di antaranya: peta rupabumi, foto udara, citra satelit dan lain -lain. Peta rupabumi yang digunakan mengacu pada sistem penomoran lembar peta Bakosurtanal.
2.1.2 Sistem referensi koordinat
Sistem referensi koordinat peta geomorfologi mengacu kepada sistem referensi geodetik nasional yang ditetapkan oleh Bakosurtenal, berdasarkan peraturan yang berlaku.
2.1.3 Ukuran lembar peta
Batas ukuran dan luas lembar peta ditentukan berdasarkan koordinat, untuk skala 1:250.000 adalah 1,5 x 1 derajat, 1:100.000 adalah 30 x 30 menit, 1:50.000 adalah 15 x 15 menit, sedangkan untuk skala 1:25.000 adalah 7,5 x 7,5 menit.
2.1.4 Pemerian geomorfologi
Unsur geomorfologi yang tercantum dalam peta geomorfologi meliputi satuan geomorfologi (bentukan asal dan bentukan lahan), morfologi, jenis batuan, proses geomorfologi, tanah/soil dan tutupan lahan.
2.2 Penyajian peta
Penyajian peta disusun menurut bagan tata letak sesuai Gb. 1. Perubahan tat a letak dapat dilakukan selama proses pengkartografian, dengan ketentuan peta geomorfologi
memuat:
peta geomorfologi
1) judul peta
2) nama dan nomor lembar peta
3) instansi penerbit/pimpinan instansi
4) peta geomorfologi
5) garis penampang geomorfologi (A-B-C)
6) peta lokasi daerah pemetaan
7) lokasi indek lembar peta
8) skala peta
9) cakupan foto udara/citra satelit
10) nama penyusun & tahun terbitan
11) daftar istilah toponimi
12) penampang geomorfologi
13) perian satuan geomorfologi
14) simbol
15) sumber data
16) nama penelaah/penyunting dll
Gb. 1. Contoh tata letak peta geomorfologi
2.3 Simbol
Simbol merupakan tanda yang dipergunakan untuk mengutarakan informasi geomorfologi pada peta, berupa huruf dan angka, warna, garis dan corak.
2.3.1 Huruf dan angka
Huruf dan angka digunakan untuk menunjukkan satuan geomorfologi. Huruf digunakan untuk menunjukkan bentukan asal dari satuan bentuk lahan. Angka digunakan untuk menunjukkan jenis bentuk lahan pada masing-masing bentukan asal (Tabel 1).
Contoh penamaan satuan peta:
V1.1 = V adalah bentukan asal gunungapi dan angka 1 adalah jenis bentuk lahan (kerucut gunungapi), sedangkan .1 adalah bentuk lahan rinci.
2.3.2 Warna
Warna digunakan untuk membedakan satuan bentukan asal (Tabel 1). Untuk masingmasing
bentuk lahan diberi simbol warna gradasi dari tua ke muda sesuai dengan warna dasar bentukan asal.
2.3.3 Garis
Garis digunakan untuk mengekspresikan elemen-elemen geomorfologi dan batas satuan
peta geomorfologi.
TABEL 1 SIMBOL HURUF DAN WARNA UNIT UTAMA GEOMORFOLOGI
UNIT UTAMA KODE/HURUF WARNA
Bentukan asal struktur S (Structure) ungu
Bentukan asal gunungapi V (Volcanic) merah
Bentukan asal denudasi D (Denudasi) coklat
Bentukan asal laut M (Marine) biru
Bentukan asal sungai/fluvial F (Fluvial) hijau
Bentukan asal angin A (Aeolian) kuning
Bentukan asal kars K (Karst) orange
Bentukan asal glasial G (Glacial) biru terang
3. UNSUR TAMBAHAN
3.1 Penelaahan peta (Scientific Editors)
Penelaahan naskah peta geomorfologi dilakukan oleh para ahli geomorfologi dan ahli kebumian lainnya
3.2 Pengemasan
Peta geomorfologi dilipat menurut kaidah yang berlaku untuk memudahkan pemakai melihat judul peta geomorfologi tersebut dan dimaasukkan ke dalam kantong yang disediakan. Peta geomorfologi dapat juga dikemas dalam bentuk format digital (CD room)
kriteria peta geo
Selasa, 06 Juli 2010
ISTILAH-ISTILAH GEOMORFOLOGI
Peristilahan disusun dengan mempertimbangkan aspek yang sering dipergunakan dalam
peta dan mempunyai nama sangat khas yang disusun berdasarkan abjad.
Bentang alam (landscape)
panorama alam yang disusun oleh elemen-elemen geomorfologi dalam dimensi
yang lebih luas dari terain.
Bentuk lahan (landform)
komplek fisik permukaan ataupun dekat permukaan suatu daratan yang
dipengaruhi oleh kegiatan manusia.
Bentukan asal (morphologic origin)
terbentuknya bentang alam didasarkan atas genesa (mulajadi).
Denudasi (denudation)
proses pengupasan permukaan bumi dari penutupnya.
Elemen geomorfologi (geomorphologic element)
bagian terkecil dari bentuk lahan yang mempunyai kesamaan bentuk dan
genesanya.
Erosi (erosion)
serangkaian proses yang menyebabkan sejumlah material bumi atau batuan
terkikis, diangkut dan dipindahkan ke tempat lain di permukaan bumi.
Fluvial (fluvial)
aktifitas sungai yang menyebabkan terjadinya erosi, pengangkutan dan
pengendapan material di permukaan bumi.
Gaya endogen (endogenous force)
tenaga berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya pergerakan,
patahan, perlipatan dan vulkanisma di permukaan bumi.
Gaya eksogen (exogenous force)
tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan di
permukaan atau dekat permukaan bumi, seperti pelapukan, erosi, abrasi, denudasi.
Geomorfologi (geomorphology)
adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang
mempengaruhinya.
Hogbek (hogkback)
punggungan pebukitan atau pegunungan dengan puncak tajam dibentuk oleh
lapisan batuan yang keras dan lereng agak curam.
Kars (karst)
bentuk bentang alam yang terjadi akibat intensifnya proses pelarutan batu
gamping sehingga membentuk bentang alam yang khas.
Kuesta (cuesta)
bukit atau gunung yang mempunyai dua kemiringan lereng berbeda. Permukaan
lereng yang landai searah dengan bidang perlapisan sedangkan sisi lereng yang
curam memotong bidang perlapisan.
Marin (marine)
aktifitas air laut yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi, pengangkutan dan
pengendapan di lingkungan laut.
Mesa (mesa)
bukit atau gunung terisolir berbentuk meja, merupakan sisa denudasi dengan
lapisan batuan datar yang keras sebagai penutupnya.
Morfodinamis (morphodynamics)
bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya eksogen air,
angin, es dan gerakan tanah, misal: gumuk pasir, undak sungai , pematang pantai,
lahan kritis (badlands).
Morfoerasi (morphoerosion)
adalah ragam bentuk erosi yang dapat dipakai sebagai ukuran tingkat degradasi
bentuk lahan suatu wilayah.
Morfogenesa (morphogenesis)
bentuk bentang alam yang diklasifikasikan berdasarkan atas mulajadi (genetic)
dan perkembangan bentuk lahan serta proses yang terjadi padanya.
Morfologi (morphology)
ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi.
Morfokonservasi (morphoconservation)
pelestarian alam berdasarkan parameter bentuk lahan.
Morfokronologi (morphochronology)
hubungan aneka ragam bentuk lahan dan prosesnya.
Morfometri (morphometry)
aspek kuantitatif geomorfologi suatu daerah, misal: kecuraman lereng, ketinggian,
kekasaran terrain.
Morfografi (morphography)
aspek diskriptik geomorfologi suatu area, misal: dataran, pebukitan, pegunungan,
plato.
Morfostruktur aktif (active morphostructure)
bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya endogen yang
dinamis termasuk gunungapi, tektonik (lipatan dan sesar), misal: gunungapi,
punggungan antiklin dan gawir sesar.
Morfostruktur pasif ( passive morphostructure)
bentuk bentang alam yang diklasifikasikan atas dasar tipe batuan maupun struktur
batuan yang ada kaitannya dengan denudasi, misal: mesa, kuesta, hogbek, dan
kubah.
Pelapukan (weathering)
proses hancurnya batuan atau mineral permukaan bumi menjadi bagian yang lebih
kecil atau lunak karena proses fisika, kimiawi dan biologi.
Penampang geomorfologi (geomorphologic cross section)
adalah irisan tegak bentuk lahan yang mencerminkan hubungan konfigurasi
bentang alam.
Penutup lahan (land cover)
Segala sesuatu yang menutupi permukaan bumi, baik itu alamiah atau buatan.
Terain (terrain)
bentuk permukaan ataupun dekat permukaan bumi yang mempunyai ciri fisik
tertentu.
Peristilahan disusun dengan mempertimbangkan aspek yang sering dipergunakan dalam
peta dan mempunyai nama sangat khas yang disusun berdasarkan abjad.
Bentang alam (landscape)
panorama alam yang disusun oleh elemen-elemen geomorfologi dalam dimensi
yang lebih luas dari terain.
Bentuk lahan (landform)
komplek fisik permukaan ataupun dekat permukaan suatu daratan yang
dipengaruhi oleh kegiatan manusia.
Bentukan asal (morphologic origin)
terbentuknya bentang alam didasarkan atas genesa (mulajadi).
Denudasi (denudation)
proses pengupasan permukaan bumi dari penutupnya.
Elemen geomorfologi (geomorphologic element)
bagian terkecil dari bentuk lahan yang mempunyai kesamaan bentuk dan
genesanya.
Erosi (erosion)
serangkaian proses yang menyebabkan sejumlah material bumi atau batuan
terkikis, diangkut dan dipindahkan ke tempat lain di permukaan bumi.
Fluvial (fluvial)
aktifitas sungai yang menyebabkan terjadinya erosi, pengangkutan dan
pengendapan material di permukaan bumi.
Gaya endogen (endogenous force)
tenaga berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya pergerakan,
patahan, perlipatan dan vulkanisma di permukaan bumi.
Gaya eksogen (exogenous force)
tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan di
permukaan atau dekat permukaan bumi, seperti pelapukan, erosi, abrasi, denudasi.
Geomorfologi (geomorphology)
adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang
mempengaruhinya.
Hogbek (hogkback)
punggungan pebukitan atau pegunungan dengan puncak tajam dibentuk oleh
lapisan batuan yang keras dan lereng agak curam.
Kars (karst)
bentuk bentang alam yang terjadi akibat intensifnya proses pelarutan batu
gamping sehingga membentuk bentang alam yang khas.
Kuesta (cuesta)
bukit atau gunung yang mempunyai dua kemiringan lereng berbeda. Permukaan
lereng yang landai searah dengan bidang perlapisan sedangkan sisi lereng yang
curam memotong bidang perlapisan.
Marin (marine)
aktifitas air laut yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi, pengangkutan dan
pengendapan di lingkungan laut.
Mesa (mesa)
bukit atau gunung terisolir berbentuk meja, merupakan sisa denudasi dengan
lapisan batuan datar yang keras sebagai penutupnya.
Morfodinamis (morphodynamics)
bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya eksogen air,
angin, es dan gerakan tanah, misal: gumuk pasir, undak sungai , pematang pantai,
lahan kritis (badlands).
Morfoerasi (morphoerosion)
adalah ragam bentuk erosi yang dapat dipakai sebagai ukuran tingkat degradasi
bentuk lahan suatu wilayah.
Morfogenesa (morphogenesis)
bentuk bentang alam yang diklasifikasikan berdasarkan atas mulajadi (genetic)
dan perkembangan bentuk lahan serta proses yang terjadi padanya.
Morfologi (morphology)
ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi.
Morfokonservasi (morphoconservation)
pelestarian alam berdasarkan parameter bentuk lahan.
Morfokronologi (morphochronology)
hubungan aneka ragam bentuk lahan dan prosesnya.
Morfometri (morphometry)
aspek kuantitatif geomorfologi suatu daerah, misal: kecuraman lereng, ketinggian,
kekasaran terrain.
Morfografi (morphography)
aspek diskriptik geomorfologi suatu area, misal: dataran, pebukitan, pegunungan,
plato.
Morfostruktur aktif (active morphostructure)
bentuk bentang alam yang berkaitan erat dengan hasil kerja gaya endogen yang
dinamis termasuk gunungapi, tektonik (lipatan dan sesar), misal: gunungapi,
punggungan antiklin dan gawir sesar.
Morfostruktur pasif ( passive morphostructure)
bentuk bentang alam yang diklasifikasikan atas dasar tipe batuan maupun struktur
batuan yang ada kaitannya dengan denudasi, misal: mesa, kuesta, hogbek, dan
kubah.
Pelapukan (weathering)
proses hancurnya batuan atau mineral permukaan bumi menjadi bagian yang lebih
kecil atau lunak karena proses fisika, kimiawi dan biologi.
Penampang geomorfologi (geomorphologic cross section)
adalah irisan tegak bentuk lahan yang mencerminkan hubungan konfigurasi
bentang alam.
Penutup lahan (land cover)
Segala sesuatu yang menutupi permukaan bumi, baik itu alamiah atau buatan.
Terain (terrain)
bentuk permukaan ataupun dekat permukaan bumi yang mempunyai ciri fisik
tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)